Tuesday, January 22, 2008

whereismysmile?


Wahai senyumku, di mana gerangan kamu?

Ah, maaf bos! Saya sedang tidak terlalu ingin menampakkan diri…
Saya sedang tidak bersemangat!

Ow? Maaf, tetapi apa yang membuatmu merasa seperti itu?
Sepertinya, jarang sekali kau terlihat kehilangan keceriaanmu?


Tidak apa bos! Saya hanya benar-benar sedang tidak bersemangat!

Ayolah senyumku, tak perlu kau simpan sendiri gundahmu…
Menceritakannya padaku bukan hal yang tabu kok…


Hmmm…
Saya hanya sedang lelah bos!
Saya sedang sering tidak nyaman dengan keadaan yang saya alami…
Apalagi kawan saya, pikiran dan perasaan juga sering merasa demikian…

Ah, maafkan aku, kalau aku kurang memperhatikanmu…
Juga dengan kawan-kawanmu, aku tidak pernah tahu perasaan mereka…


Bos!
Jadi begini, seringnya, kami bertiga, tentunya tanpa bermaksud melupakan peran kawan yang lain, bergantian dalam merasakan kelelahan kami…
Sehingga ketika pikiran sedang kacau, perasaan dan senyuman masih dapat menguatkannya, dan begitupula sebaliknya…
Hanya saja, belakangan, mungkin karena banyaknya beban yang menumpuk di benak si pikiran, dan sedang sensitifnya si perasaan…
Yang sayangnya datang bersama-sama dan begitu mudah berubah-ubah…
Membuat aku, jadi samasekali tidak punya kesempatan untuk mengimbangi mereka…
Aku bingung harus berbuat apa… karena biasanya, mereka berdualah yang bisa membuat senyumanku tersimpul…

Ah, maaf senyumku…
Jangan marah ya…
Karena aku khawatir, itu semua salahku…


Mengapa bos bisa berkata seperti itu?
Memangnya bos merasa berbuat salah apa?

Begini senyum,
Belakangan ini aku dan hasratku memang sedang banyak merencanakan sesuatu…
Sesuatu yang aku anggap baik buat aku dan dan kalian semua…
Tapi maaf,
Aku sepertinya tidak sadar, kalau apa yang kulakukan ternyata memberatkan kalian…
Aku terlalu asyik berkutat dengan hasratku, sehingga lupa kalau kamu, pikiran, dan perasaan menjadi terbebeban dengan sesuatu yang sangat berat…


Ehm, jadi bos merasa begitu ya…
Saran saya bos, jangan terlalu merasa bersalah…
Saya khawatir dengan keadaan si perasaan, takutnya dia yang sedang sangat perasa ini akan mudah jatuh…
Begitu pula dengan si pikiran, bisa jadi rasa bersalah bos malah membuatnya makin semrawut…

Lha? Terus, apa yang seharusnya aku lakukan senyumku?
Aku butuh kamu, aku butuh kalian untuk menjalani hidupku…
Aku ingin kalian kembali sehat dan bersemangat…


Bos!
Kalau boleh usul, ada ‘sesuatu’ yang mampu membuat pikiran dan perasaan, mampu lepas dari beban yang menekan mereka…
Carilah ‘sesuatu’ itu bos, aku yakin hasratmu juga tak akan kecewa…
Temukan ‘sesuatu’ itu bos!
Dan aku berjanji, simpulku akan segera kutampakkan kembali…

2 comments:

si eimenn! said...

wew..
koe ngopo meneh??
hhahahaha..

Anonymous said...

hak hak hak.....

lak yo kw ora edan to....


le blitjing-an aku kok kwe le uteq-mu keneng blitjing....

hahahahah....

muah2...