mennapaki lahan yang baru, tanpa ingin meninggalkan lahan yang belum selesai kugarap..
diversivikasi?
sia-sia?
beresiko tinggi?
percuma?
wah..
tapi aku sudah mantab, sepenuh hati...
aku berjanji..
tanganku memang cuma sepasang,
tapi tak boleh sampai jadi penghalang akan apa yang ingin kuraih...
kakiku juga hanya sepasang...
tapi bukan berarti aku hanya bisa berangan untuk melangkah lebih...
mataku minus, sudah rusak...
tapi bukan hanya yang terlihat saja yang ingin kulihat...
mulutku cuma satu..
dan aku bersyukur atas itu..
supaya tak hanya koar yang kukumandangkan..
tapi juga sebuah bukti..
aku berjanji...
Tuesday, June 17, 2008
Tuesday, June 03, 2008
aku berjanji..
dikuasai emosi bukanlah keadaan yang nyaman..
meski juga tidak dapat dikatakan seratuspersen mengerikan...
fuh..
mengendalikan diri..
kerap didengar ketika dahulu celana pendek merah masih menjadi kebanggaanku..
bahkan ketika dia berubah menjadi biru, dan kemudian memanjang menjadi kelabu...
hanya saja, yang namanya pelajaran sekolah...
apalagi yang tergolong membosankan...
hanya meliuk-liuk diantara kedua liang telinga, tanpa pernah sempat masuk...
yah, inilah jadinya...
tidak pernah benar-benar berusaha untuk jadi...
mudah menghentikan perjuangan, mudah meletakkan tangan...
membiarkan raga diambil alih oleh sepasukan besar laskar emosi...
bisa bergerak...
tapi bukan karena kehendak...
terkendali oleh sesuatu yang tak mampu kukendali...
meledak besar...
membentuk menara api yang menjilati sisi kanan dan kiri...
menjadikan segalanya hangus...
menjadi arang sudah...
masih bersisa bara...
tak tertolong...
padahal aku sudah berjanji...
meski juga tidak dapat dikatakan seratuspersen mengerikan...
fuh..
mengendalikan diri..
kerap didengar ketika dahulu celana pendek merah masih menjadi kebanggaanku..
bahkan ketika dia berubah menjadi biru, dan kemudian memanjang menjadi kelabu...
hanya saja, yang namanya pelajaran sekolah...
apalagi yang tergolong membosankan...
hanya meliuk-liuk diantara kedua liang telinga, tanpa pernah sempat masuk...
yah, inilah jadinya...
tidak pernah benar-benar berusaha untuk jadi...
mudah menghentikan perjuangan, mudah meletakkan tangan...
membiarkan raga diambil alih oleh sepasukan besar laskar emosi...
bisa bergerak...
tapi bukan karena kehendak...
terkendali oleh sesuatu yang tak mampu kukendali...
meledak besar...
membentuk menara api yang menjilati sisi kanan dan kiri...
menjadikan segalanya hangus...
menjadi arang sudah...
masih bersisa bara...
tak tertolong...
padahal aku sudah berjanji...
"....."
"sayangnya aku memang benar-benar bajingan yang bodoh..."
Subscribe to:
Posts (Atom)